UPDATE 2020 Pada kesempatan kali ini, informasi yang dibahas termasuk topik cukup umum yaitu tentang Penulisan Gelar Keperawatan yang benar khususnya bagi lulusan perawat yang memperoleh gelar dalam negri. Lengkap, Cara Penulisan Gelar Keperawatan Yang Benar Dan Contohnya D3, S1, S2, S3, Profesor Kenapa hal ini perlu diperhatikan? tentu saja agar tidak terjadi kesalahan dan merubah makna gelar bahkan membuat kesan kurang profesional. Melihat beberapa fakta tersebut, Pemerintah Indonesia pun telah membuat suatu pedoman khusus dalam penulisan gelar supaya tak terjadi kembali kesalahan serupa dengan keluarnya PP Peraturan Pemerintah serta peraturan dari kementrian tertentu. Pengertian GelarContoh Penulisan Gelar Keperawatan Yang Benar1. Gelar D3 Keperawatan2. Gelar S1 Keperawatan3. Gelar S1 dan Profesi Ners4. Gelar S2 Keperawatan5. Gelar S3 Keperawatan6. Gelar Profesor Keperawatan Pengertian Gelar Tahukah anda bahawa gelar atau title adalah awalan “prefix” atau akhiran “afiks” yang ditambahan sebelum atau sesudah nama seseorang guna menunjukkan jabatan resmi, kualifikasi akademis, profesionalitas serta rasa kerhomatan. Pada saat ini, penulisan gelar mulai dari diploma, sarjana, keprofesian, magister hingga profesor mampu menunjukkan tingkat pendidikan yang dimiliki oleh seseorang. Jadi, saat melihat gelar saja, bisa langsung diketahui latar belakang pendidikan orang tersebut. Umumnya, penulisan gelar ditulis dalam bentuk singkatan dari kependekan suatu gelar dan bisa dibaca per huruf. Tentu saja, singkatannya tidak serta merta dibuat sendiri melainkan tetap mengacu pada ejaan PUEBI yang disempurnakan. Tentang aturan dasarnya, sebagai berikut, Gelar boleh ditulis di depan atau di belakang nama Tiap singkatan glar wajib diawali huruf kapital, kecuali gelar-gelar tertentu, misalnya okter yang ditulis dengan dr. diakhiri titik Gunakan tanda koma , saat memisahkan nama dengan gelar Gunakan tanda koma , saat memisahkan gelar satu dengan gelar lainya Setiap singkatan gelar wajib memakai tanda titik . guna menghubungkan huruf dengan huruf lainya Sementara, panduan beserta aturan penulisan gelar umum atau gelar keperawatan pun sudah ditentukan oleh Peraturan Pemerintah PP Nomor 17 Tahun 2010, Peraturan Kementrian Pendirikan dan Kebudayaan Nomor 154 Tahun 2014 dan Peraturan Mentri Riset, Teknologi dan Pendidikan Nomor 63 Tahun 2016 sehingga anda tidak bingung lagi untuk menulis gelar dengan benar dan tepat. Contoh Penulisan Gelar Keperawatan Yang Benar 1. Gelar D3 Keperawatan D3 Keperawatan merupakan gelar yang didapat dari pendidikan vokasi. Pada jenjang ini, seseorang akan memperoleh gelar diplomanya setelah menyelesaikan pendidikan minimal selama 3 tahun. Contoh penulisan gelarnya, dengan menuliskan setelah nama, lalu diikuti progam pendidikanya yang diambil. Gelar D3 Keperawatan disebut Ahli Madya Keperawatan, jadi penulisanya Fulan, 2. Gelar S1 Keperawatan S1 Keperawatan merupakan jenjang pendidikan Strata 1 keperawatan yang secara normal proses pembelajaranya diselesaikan dalam waktu 4 tahun dengan 144 SKS satuan kredit semester. Untuk penulisan gelarnya yakni memakai singkatan huruf S. diikuti jurusan yang diambil. Gelar S1 Keperawatan disebut Sarjana Keperawatan, jadi penulisanya Fulanah, sedangkan gelar DIV yang juga stratanya sama dengan S1 maka pencantuman gelarnya dengan menambahn lalu diikuti gelar jurusannya, Gelar DIV Keperawatan disebut Sarjana Terapan Keperawatan, jadi penulisanya Fulanah, 3. Gelar S1 dan Profesi Ners S1 Ners merupakan lulusan yang sudah menyelesaikan minimal 4 tahun pendidikan lalu dilanjutkan dengan keprofesian selama kurang lebih 1 tahun. Maka, seseorang itu berhak mendapatkan gelar Profesi Ners. Contoh penulisan gelarnya yakni gelar Sarjana Keperawatan lalu diikuti dengan keprofesianya Ners atau Ns. Gelar S1+Ners disebut Profesi Ners, jadi penulisanya Fulan, Ns 4. Gelar S2 Keperawatan S2 Keperawatan merupakan lulusan dari jenjang pendidikan Strata 2 yang ditempuh oleh seseorang usai menyelesaikan pembelajaranya dalam waktu 2 tahun. Bila ditambah mengambil spesialisasi keperawatan di bidang tertentu maka ada proses perkualihanya ditambah minimal 1 tahun lagi. Gelar ini sama penulisanya dengan studi Magister yaitu mencantumkan huruf “ M ” lalu diikuti dengan inisial gelar akademik. Gelar S2 Keperawatan disebut Magister Keperawatan, jadi penulisanya Fulan, Ns., Sedangkan bila seseorang mengambil S2 disertai spesialisi keperawatan tertentu maka ada penambahan gelar di belakangnya. Gelar S2+spesialisasi disebut Magister Keperawatan Spesialis [bidang], jadi penulisanya Fulan, Ns., 5. Gelar S3 Keperawatan Gelar Doktor merupakan gelar akademik yang diperoleh seseorang usai menempuh pendidikan strata 3 dalam kurun waktu 3-7 tahun lamanya. Penulisan gelar tersebut menggunakan kapital pada huruf pertama yakni Dr. dan ditempatkan sebelum nama, lalu diikuti gelar keperawatan yang telah diselesaikan sebelumnya. Gelar S3 Keperawatan disebut Doktor Ilmu Keperawatan, jadi penulisanya Dr. Fulan, Ns., Atau jika seseorang bergelar S3 dan sudah menempuh pendidikan spesialisasi misalnya keperawatan jiwa, maka gelarnya akan menjadi seperti ini, Gelar S3+spesialisasi disebut Doktor Ilmu Keperawatan Spesialis [bidang], jadi penulisanya Dr. Fulanah, Ns., 6. Gelar Profesor Keperawatan Gelar Professor merupakan gelar penghormatan yang tidak bisa diperoleh dari pembelajaran akademik karena didasarkan pada kriteria tertentu yang sudah dirumuskan oleh civitas akademis pada suatu perguruan tinggi. Misalnya saja, sudah menerbitkan buku keilmuan, melakukan penelitian, memberikan sumbangsih besar terhadap dunia keperawatan dan beberap kategori lain. Nah, penulisan gelar profesor cukup mudah, yakni penulisanya berada di paling depan sendiri dengan menggunakan singkatan Prof. lalu diikuti nama dan gelar-gelar yang didapat sebelumnya. Gelar Profesor Keperawatan Disebut Guru Besar Keperawatan, jadi penulisanya Prof. Dr. Fulanah, Ns., Demikianlah Cara Penulisan Gelar Keperawatan Yang Benar mulai dari gelar D3 sampai profesor yang semoga memberikan anda gambaran lebih jelas sehingga tidak salah ketika nanti menuliskan gelar sendiri atau seseorang. Salam, Deny Irwanto
BagaimanaMenulis Gelar yang Benar? Yuk Simak Tata Cara dan Contoh Penulisan Gelar Yang Benar di Indonesia Daftar Singkatan Gelar Sarjana (S1) Menulis Gelar | Image Source : Pexels.com. Jurusan / Program Studi: Sebutan: Singkatan Gelar: Administrasi Bisnis: Gelar: Kedokteran: Dokter: dr. Keperawatan: Ners: Ns. Farmasi: Apoteker: AptPenulisan gelar dokter spesialis. Pernahkah kamu bertanya-tanya mengenai tata cara penulisan gelar dokter spesialis? Doktor spesialis diketahui sebagai lulusan pendidikan dokter spesialis yang secara spesifik mempelajari suatu bidang kesehatan. Misalnya saja untuk organ paru-paru maka akan dipelajari khusus oleh calon dokter spesialis paru-paru/. Demikian halnya dengan spesialis lainnya. Penulisan gelar untuk dokter atau doktor ini memang bisa jadi memusingkan. Kenapa? Begini, pernahkah kamu memperhatikan plang nama di depan tempat praktek seorang dokter atau mungkin di rumah sakit? Jika diteliti kamu akan menjumpai beberapa bentuk penulisan gelar doktor maupun dokter. Yakni ada yang ditulis dengan huruf DR semua memakai huruf kapital, ada juga dengan huruf Dr huruf D kapital dan huruf r dibuat huruf kecil, dan terakhir ada dr semua ditulis dengan huruf kecil. Kira-kira, apa yang membuat ketiganya berbeda? Supaya tidak lagi bingung, simak penjelasan di bawah ini. Apa Itu Gelar? Jenis-Jenis Gelar 1. Diploma 2. Sarjana 3. Magister 4. Doktor 5. Kedokteran Penulisan Gelar Secara Umum Mengenal Gelar DR, Dr, dan dr 1. Gelar DR 2. Gelar Dr 3. Gelar drPenulisan Gelar Dokter Spesialis Apa Itu Gelar? Sebelum membahas mengenai tata cara penulisan gelar dokter spesialis yang baik dan benar. Bisa mengetahui dulu definisi dari gelar secara umum, sehingga bisa paham kenapa penulisan gelar akademik maupun non akademik memiliki aturan yang terbilang sangat ketat. Gelar secara umum didefinisikan sebagai awalan prefix dan akhiran afiks yang ditambahkan sesudah maupun sebelum penulisan nama seseorang sebagai penanda rasa hormat, jabatan resmi, dan juga kualifikasi akademik. Sehingga melalui penulisan gelar yang tepat, baik gelar akademik maupun non akademik maka seseorang bisa mendapat informasi lengkap. Misalnya Bisa mengetahui seseorang dengan suatu gelar adalah keturunan ningrat atau bangsawan. Bisa mengetahui seseorang dengan suatu gelar memiliki jabatan tertentu, misalnya ada kata “Presiden”, atau mungkin “CEO” di depan nama seseorang. Maka semua orang bisa langsung tahu jabatan yang dipegang oleh orang dengan gelar tersebut. Bisa mengetahui kualifikasi akademik dari seseorang yang namanya ditambahkan gelar akademik. Misalnya untuk Sarjana Pendidikan, sehingga setiap orang langsung tahu bahwa pemilik gelar ini adalah lulusan S1 untuk Pendidikan. Gelar akademik kemudian diketahui sebagai jenis gelar yang didapatkan oleh seseorang setelah menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi untuk bidang keilmuan tertentu. Gelar akademik ini beragam sebagaimana dengan banyaknya program studi atau jurusan pendidikan di pendidikan tinggi. Selain itu, gelar pendidikan tinggi juga memiliki beberapa tingkatan. Pertama adalah Diploma yang meliputi Diploma 1 sampai 4, disusul Strata atau Sarjana untuk lulusan S1, dan Magister atau Master untuk lulusan S2, dan Doktor maupun PhD untuk lulusan S3. Gelar pendidikan tersebut diketahui memakai bahasa Belanda. Setiap orang bisa memiliki banyak gelar sekaligus, apalagi jika sudah menempuh pendidikan tinggi sampai jenjang S3. Maka minimal di antara penulisan namanya akan dicantumkan tiga jenis gelar pendidikan sekaligus. Hal ini juga berlaku untuk lulusan pendidikan dokter yang nantinya mendapat gelar Dr dokter yang ditulis di depan nama. Baca Juga Seberapa Penting Mendapatkan Gelar Doktor? Jenis-Jenis Gelar Supaya tidak terlalu bingung mengenai definisi gelar yang dipaparkan di atas dan nantinya bisa lebih mudah juga memahami penulisan gelar dokter spesialis. Maka penting juga untuk mengetahui jenis-jenis gelar yang ada di Indonesia. Sebab jika membahas jenis gelar di luar negeri tentu pembahasannya akan lebih panjang. Seperti yang dijelaskan sekilas di atas, gelar pendidikan memiliki tingkatan yang menunjukan seberapa tinggi tingkat pendidikan tinggi yang diraih seseorang. Berikut detail jenis-jenis gelar tersebut 1. Diploma Jenis gelar yang pertama adalah gelar Diploma yang merupakan gelar untuk lulusan pendidikan vokasi. Gelar Diploma pun memiliki beberapa tingkatan Program Diploma 1 atau D1 yang lulusannya mendapat gelar Ahli Pratama Program Diploma 2 atau D2 yang lulusannya mendapat gelar Ahli Muda Program Diploma 3 atau D3 yang lulusannya mendapat gelar Ahli Madya Program Diploma 4 atau D4 yang lulusannya mendapat gelar Sarjana Terapan 2. Sarjana Jenis gelar yang kedua adalah Sarjana atau Strata 1 yang lulusannya kemudian diberi gelar S1. Selain itu, untuk mahasiswa yang mengambil pendidikan vokasi D4 atau Diploma 4 juga akan mendapat gelar Sarjana, lebih tepatnya Sarjana Terapan. Sehingga lulusan D4 akan mendapatkan gelar Sedangkan untuk lulusan S1 atau Strata 1 nantinya akan mendapatkan gelar S di belakang namanya, dan diikuti bidang pendidikan yang diambil. Misalnya, seseorang mengambil jurusan S1 Komputer maka setelah lulus akan mendapat gelar Sarjana Komputer Gelar Sarjana sendiri di Indonesia sempat mengalami perubahan, yakni sebelum tahun 1993 dimana gelar S1 ada tiga. Pertama adalah Doktorandus Drs., Doktoranda Dra., dan juga Ir. Insinyur. Jadi, tidak perlu heran jika lulusan teknik zaman dulu mendapat gelar Insinyur namun saat ini mendapat gelar Sarjana Teknik. Adapun untuk jenis gelar disesuaikan dengan bidang atau jurusan pendidikan yang diambil. Maka jenis gelar S1 ini kemudian sangat beragam, beberapa diantaranya adalah Sarjana Peternakan Sarjana Ilmu Politik Sarjana Ilmu Pemerintahan Sarjana Ekonomi Islam Sarjana Ekonomi Sarjana Komputer Sarjana Keperawatan Sarjana Kesehatan Masyarakat Sarjana Agroteknologi Sarjana Teknik Sarjana Teknik Pertanian Sarjana Agama Sarjana Psikologi dan lain sebagainya. 3. Magister Berikutnya adalah gelar Magister yang disebut juga sebagai Master yang merupakan gelar pendidikan untuk siapa saja yang sudah menempuh pendidikan S2. Seperti gelar Sarjana, gelar Magister juga ditulis dengan huruf M untuk Magister dan diikuti jurusan atau bidang keilmuan yang diambil selama S2 tersebut. Berhubung bidang keilmuan atau jurusan untuk S2 ini juga sama banyaknya dengan S1, maka gelar untuk Magister kemudian juga menjadi banyak. Beberapa diantaranya adalah Magister Agama Magister Ilmu Komputer Magister Kehutanan Magister Manajemen Magister Sains Magister Teknologi Informasi Magister Manajemen Sistem Informasi Magister Pendidikan Magister Akuntansi Magister Farmasi dan lain sebagainya. 4. Doktor Di atas jenjang Magister atau S2 ada gelar Doktor yakni gelar pendidikan yang didapatkan seseorang setelah menempuh pendidikan S3. Doktor kemudian juga diketahui sebagai gelar akademik tertinggi, sebab setelah S3 tidak ada lagi tingkat pendidikan tinggi di atasnya. Gelar Doktor diambil setelah menyelesaikan disertasi yang merupakan suatu penelitian dan diharapkan memiliki unsur kebaruan di dalamnya. Selama masa perkuliahan, mahasiswa S3 menghabiskan lebih banyak waktu untuk menyusun tugas akhir tersebut sampai lulus dengan dampingan dosen ahli di bidangnya. Lulusannya kemudian mendapat gelar Doktor Dr. dan termasuk jenis gelar yang ditulis sebelum atau di depan nama pemiliknya. Jadi, berbeda dengan gelar akademik dari tingkat Diploma sampai S2 yang gelarnya ditulis di belakang nama. Selain itu, apapun bidang ilmu yang diambil gelarnya sama yakni Doktor Dr.. 5. Kedokteran Berikutnya adalah gelar kedokteran, yaitu jenis gelar pendidikan yang diberikan kepada mereka yang sudah menjalani pendidikan kedokteran. Sehingga setelah lulus akan diberi gelar dokter dr. dan ditulis di depan nama. Setelah menempuh pendidikan antara 6-7 tahun atau bahkan lebih gelar tersebut diberikan. Secara luas, lulusan pendidikan kedokteran akan langsung mendapat gelar Dokter Umum. Baru kemudian yang bersangkutan bisa memilih hendak melanjutkan pendidikan kedokteran spesialis atau tidak. Jika lanjut, maka bisa memilih bidang kedokteran yang spesifik. Gelar yang didapatkan kemudian mengikuti bidang kedokteran atau kesehatan yang diambil. Gelar dokter spesialis kemudian diberi gelar Sp. dan diikuti dengan bidang kesehatan yang dipilih. Selain itu ditulis di belakang nama. Baca Juga Cara Penulisan Gelar PhD yang Benar, Jangan Sampai Salah Lagi ya! Penulisan Gelar Secara Umum Setelah memahami apa itu gelar dan juga jenis-jenisnya, maka bisa mengetahui detail mengenai penulisan gelar dokter spesialis. Namun sebelumnya, perlu tahu juga mengenai ketentuan penulisan gelar secara umum. Ketentuan atau aturan tersebut meliputi beberapa poin, yaitu Gelar ditulis atau diakhiri dengan tanda titik sebagai penghubung antara satu gelar dengan gelar lainnya. Misalnya untuk gelar Ahli Madya maka ditulis ada tanda titik antara huruf A untuk “Ahli” dan huruf Md untuk “Madya”. Gelar bisa ditulis di depan nama seseorang maupun di belakang nama, tergantung jenis gelar yang dimiliki oleh orang tersebut. Gelar Doktor atau S3 ditulis di depan nama dan gelar lainnya secara umum ditulis di belakang nama. Contohnya Dr. Afif Maulana, lulusan S1 Komputer, S2 Komputer, dan S3. Setelah menuliskan nama maka dibubuhkan tanda koma , baru disusul gelar. Contohnya Afif Maulana, Jika ada lebih dari satu gelar maka penghubung satu gelar ke gelar lainnya juga memakai tanda koma tersebut. Contohnya Dr. Afif Maulana, Mengenal Gelar DR, Dr, dan dr Dari pembahasan jenis-jenis gelar di atas maka bisa diketahui ada gelar Doktor dan ada gelar Dokter. Keduanya tentu berbeda, gelar Doktor diberikan kepada mereka yang sudah menyelesaikan pendidikan S3 di perguruan tinggi dalam maupun luar negeri. Kecuali untuk mahasiswa yang kuliah di Inggris dan Amerika, gelar S3 yang didapatkan adalah PhD. Gelar untuk dokter dan doktor ini kemudian bisa dijumpai ada tiga bentuk, yakni DR, Dr, dan juga dr. Apa perbedaan ketiganya? Berikut penjelasan mengenai definisi masing-masing 1. Gelar DR Gelar pertama adalah DR yang merupakan singkatan dari Doktor Honoris Causa. Yaitu sebuah gelar kehormatan yang diberikan oleh sebuah perguruan tinggi kepada salah satu tokoh yang mumpuni di bidang tertentu. Tokoh yang mumpuni ini bisa datang dari kalangan dosen, yang menjadi ahli di suatu bidang. Sehingga untuk mendapatkan gelar DR seseorang perlu menghasilkan karya dan menunjukan spesialisasinya di suatu bidang. Berhubung gelar DR ini adalah gelar kehormatan, maka untuk meraihnya tidak dengan menempuh pendidikan tinggi di suatu perguruan tinggi. 2. Gelar Dr Berikutnya adalah gelar Dr dimana huruf “D” ditulis dengan huruf kapital dan huruf “r” ditulis dengan huruf kecil. Gelar Dr sendiri merupakan singkatan dari Doktor dan merupakan gelar kesarjanaan tertinggi atau gelar tertinggi di dalam pendidikan tinggi. Memperoleh gelar ini diwajibkan menyelesaikan studi di jenjang S3. Sehingga gelar Dr baru bisa didapatkan setelah merampungkan kuliah S3 baik di perguruan tinggi dalam negeri maupun luar negeri. Khususnya di perguruan tinggi yang negaranya menggunakan gelar Doktor untuk lulusan S3. Sebab beberapa negara diketahui memakai gelar PhD untuk lulusan S3 di negaranya. 3. Gelar dr Terakhir adalah dr yang semua hurufnya ditulis dengan huruf kecil dan gelar dr merupakan singkatan dari dokter. Artinya gelar ini baru bisa didapatkan oleh mereka yang sudah menyelesaikan pendidikan kedokteran. Pendidikan kedokteran dimulai dari dokter umum kemudian bisa melanjutkan ke pendidikan kedokteran spesialis. Inilah alasan yang membuat tempat praktek dokter baik praktek pribadi maupun di rumah sakit selalu mencantumkan keterangan dokter umum atau dokter spesialis. Dokter umum sesuai dengan namanya membantu masyarakat untuk memeriksakan kesehatan secara umum, mencakup semua jenis keluhan. Sedangkan dokter spesialis, sifatnya lebih spesifik. Misalnya dokter spesialis kulit dan kelamin maka hanya menangani pasien dengan keluhan pada kulit dan kelamin. Begitu juga dengan dokter spesialis lainnya. Adapun gelar yang didapatkan adalah Spesialis Sp.. Kesimpulannya, gelar dokter dr. merupakan gelar pendidikan yang diberikan kepada seseorang yang sudah menempuh masa residensi dan mendapatkan surat ijin praktek. Sehingga dengan kata lain dokter adalah gelar profesional di bidang kesehatan atau kedokteran. Baca Juga Cara Penulisan Gelar MBA yang Baik dan Benar Penulisan Gelar Dokter Spesialis Penulisan gelar dokter spesialis sudah tentu berbeda dengan dokter umum. Dokter umum akan mendapatkan gelar dr dan ditulis di depan nama pemiliknya. Sedangkan dokter spesialis akan mendapatkan tambahan gelar spesialis di belakang namanya. Jenis gelar spesialis yang didapat sudah tentu disesuaikan dengan spesialisasi kedokteran yang diambil. Jenis dari gelar doktor spesialis sendiri cukup banyak, beberapa diantaranya adalah Dokter Spesialis Anak Dokter Spesialis Bedah Umum Dokter Spesialis Anestesi Dokter Spesialis Bedah Anak Dokter Spesialis Bedah Onkologi Dokter Spesialis Bedah Ortopedi Dokter Spesialis Kedokteran Forensik Dokter Spesialis Bedah Plastik Dokter Spesialis Bedah Saraf Dokter Spesialis Gizi Dokter Spesialis Gizi Klinik Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Dokter Spesialis Konservasi Gigi Dokter Spesialis Kedokteran Gigi Anak Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga Dokter Spesialis Mata Dokter Spesialis Kedokteran Okupasi Dokter Spesialis Paru Dokter Spesialis Radiologi Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik dan lain sebagainya. Adapun tata cara penulisan gelar dokter spesialis adalah dengan mengikuti ketentuan umum di atas. Dimana gelar doktor spesialis memberikan dua jenis gelar sekaligus, pertama gelar dokter dr. yang dicantumkan di depan nama pemiliknya. Setelah penulisan nama disusul gelar doktor spesialis yang berhasil diraih. Baca Juga Cara Penulisan Gelar Akademik dan Non Akademik yang Harus Diketahui Supaya lebih mudah memahami tata cara penulisannya, berikut beberapa contoh yang bisa diperhatikan dr. Puji Astutik, merupakan dokter spesialis anak. Dr. dr. Dian Permata, merupakan doktor – S3 dan dokter – dr untuk spesialis bedah umum. dr. Pipit Tikawati, merupakan dokter spesialis gizi. Jadi, penulisan gelar dokter spesialis pada umumnya adalah mendapatkan dua jenis gelar sekaligus. Pertama gelar dokter dr. dan disusul gelar dokter spesialis Sp.. Jika dokter spesialis tersebut menempuh pendidikan doktor atau S3 maka ada satu lagi gelar di depan nama yakni Doktor Dr..Kholifudin M.Y. (2011). Upaya Peningkatan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Fisika melalui Pembelajaran Model Team Teaching pada siswa kelas XII IPA 2 SMA N 2 Kebumen tahun pelajaran 2009-2010. JP2F, volume 2, nomer 2, September 2011.
Mei 25, 2020 Medianers ~ Aturan penulisan gelar profesi Ners Ns yang benar menurut regulasi adalah di depan nama atau boleh penempatannya di belakang nama, sesudah gelar Sarjana Keperawatan, Hal itu, diatur oleh Peraturan Pemerintah PP Nomor 17 tahun 2010, tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, tepatnya berada pada pasal 98 ayat 4. Berikut kutipannya, "gelar untuk lulusan pendidikan profesi ditulis di depan atau di belakang nama yang berhak dengan mencantumkan singkatan bidang profesinya." PP tersebut, ditindaklanjuti oleh AIPNI Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia yaitu melalui surat edaran nomor 622/ yang menerangkan bahwa gelar Ners Ns, bisa diletakan di depan atau di belakang nama. Surat edaran tersebut diterbitkan AIPNI pada tanggal 14 Desember 2010, disertai Cara penulisannya sebagai berikut [nama] [gelar sarjana] [gelar profesi] atau [gelar profesi] [nama] [gelar sarjana]. Contoh Fulan, Ns atau Ns. Fulan, Kesimpulan, penulisan gelar profesi Ners, tidak masalah jika diletakan di depan nama, atau di belakang nama, setelah gelar Sarjana Keperawatan. Anton Wijaya Baca juga Perbedaan S1 Keperawatan dengan Profesi Ners
RibuanNakes dan Non Nakes Forum Komunikasi Honorer Fasyankes (FKHF) Jawa Barat Gelar Aksi Unjuk Rasa di Depan Gedung Sate, Bandung. Apa Itu Narcolepsy? PPNI Pusat Dukung Vaksin Booster ke-2 untuk Perawat Seluruh Indonesia. Standar Prosedur Operasional (SPO) Keperawatan : Pemberian Latihan Kandung Kemih (Bladder Training)Deskripsi Umum Tujuan Pembelajaran Kurikulum Modul Program ini terdiri dari 180 SKS, di mana pelaksanaannya dibagi menjadi 2 ; Sarjana Keperawatan dan Perawat Profesional Ners. Program Sarjana Keperawatan diselesaikan dalam 8 delapan semester selama 4 empat tahun yang terdiri dari 46 mata kuliah dengan 144 SKS. Studi tahun pertama memberikan keterampilan dasar dan pengetahuan tentang teori dan praktik keperawatan dasar. Tahun ke-2 dan ke-3 program studi menawarkan pentingnya teori dan praktik keperawatan. Tahun ke-4 studi terutama memberikan praktik klinis yang komprehensif di laboratorium, pelayanan pada keluarga dan komunitas, dan penerapan keterampilan meneliti. Program perawat profesional Ners diselesaikan dalam 2 dua semester selama setahun yang terdiri dari 13 mata kuliah dengan 36 SKS. Selama tahun ke-5, mahasiswa akan melakukan praktek keperawatan secara komprehensif, baik di rumah sakit maupun puskesmas. VISI “Pada tahun 2025, Program Studi Ilmu Keperawatan menjadi pusat ilmu pengetahuan teknologi dan seni yang insani, berbasis Benua Maritim Indonesia dan berdaya saing global yang unggul dalam bidang Keperawatan Penyakit Tropis” MISI Meningkatkan mutu pendidikan keperawatan melalui sistem pendidikan terpadu dan berbasis kompetensi dengan memanfaatkan para tenaga profesional kesehatan dan penyelenggaraan manajemen yang akuntabel Memacu aktivitas penelitian di lingkungan Prodi Ners Unhas yang berfokus pada keperawatan penyakit tropis dan memiliki daya ungkit bagi pengembangan mutu pendidikan dan pengabdian masyarakat dengan memanfaatkan IPTEKS mutakhir Melakukan pengabdian masyarakat bersama mahasiswa secara lintas program dan sektoral dalam bentuk desa binaan, pelatihan, seminar, dan workshop Menyelenggarakan tata kelola yang baik dan kepemimpinan yang efektif dalam pelaksanaan tridharma perguruan tinggi Menjalin kerjasama dengan pusat-pusat pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat baik lokal, regional, nasional dan internasional Spesifikasi Program Nama Program Sarjana Keperawatan + Profesi Ners Ners Intitusi Universitas Hasanuddin Alamat Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Tamalanrea Makassar, Indonesia 90245 Email dan Website keperawatan fakultaskeperawatanunhas Detail akreditasi oleh badan profesional atau hukum Peringkat akreditasi = A’ oleh LAM- PTKES pada tahun 2019 dengan Surat Keputusan LAM-PTKes / LAM-PTKES / Akr / Sar / V / 2019 untuk Program Studi Ilmu Keperawatan Peringkat akreditasi = A’ oleh LAM- PTKES pada tahun 2019 dengan Surat Keputusan SK LAM-PTKes No. 0240 / LAM-PTKes / Akr / Pro / V / 2019 untuk Program Studi Profesi Ners Akreditasi Internasional oleh badan Akreditasi Internasional ASIIN dari Jerman dan berlaku sejak 28 Juni 2019 hingga 30 September 2024. ASIIN merupakan salah satu Lembaga akreditasi internasional yang diakui oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sesuai SK Kemendikbud Nomor 83/P/2020 tentang Lembaga Akreditasi Internasional. ASIIN telah teregistrasi pada External Quality Assurance Results EQAR, yang dinyatakan diakui pada SK tersebut. EQAR merupakan Lembaga yang memeriksa terpenuhinya Standards and Guidelines for Quality Assurance in the European Higher Education Area EHEA. Nama Gelar Sarjana Keperawatan Perawat Profesional Ners Tujuan Hasil Pembelajaran Program PLO Lulusan akan mampu 1. Melakukan komunikasi efektif, komunikasi terapeutik dalam memberikan perawatan kesehatan, dan kemampuan untuk membangun hubungan antarprofesi yang efektif. 2. Mendidik dan meningkatkan status kesehatan pasien, keluarga, dan masyarakat di pusat pelayanan kesehatan dan area komunitas. 3. Menunjukkan praktek asuhan keperawatan profesional secara komprehensif pada pasien yang berfokus pada aspek biopsikososial, budaya, dan spiritual. 4. Bertindak sebagai manajer dan pemimpin dalam asuhan keperawatan demi menjaga keselamatan pasien dan untuk mengevaluasi layanan asuhan keperawatan. 5. Mengembangkan kemampuan berfikir kritis dan melakukan penelitian keperawatan. Intended Learning Outcomes ILO terdiri dari A. Sikap S S1. Mampu menunjukkan sikap peka budaya sesuai prinsip etika dan aspek legal keperawatan; S2. Memiliki kemampuan bekerja keras, gigih, dan pantang menyerah sebagaimana jiwa maritim dalam pencapaian tujuan perawatan pasien sesuai dengan wewenang dan tanggungjawabnya, utamanya dalam perawatan pasien dengan penyakit tropis.; B. Pengetahuan P P1. Menguasai konsep dan teori keperawatan dalam pengelolaan asuhan keperawatan kepada klien serta prinsip manajemen keperawatan di berbagai tatanan pelayanan kesehatan berdasarkan hasil-hasil penelitian; P2. Menguasai ilmu pengetahuan, sistem informasi, dan teknologi di bidang keperawatan dan kesehatan; C. Keterampilan Umum KU KU1. Mampu mengkomunikasikan pemikiran/argumen atau karya inovasi secara lisan dan tulisan yang bermanfaat bagi pengembangan profesi keperawatan di tingkat nasional dan international yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika profesi; KU2. Memiliki kompetensi kerja dalam melaksanakan asuhan dan pelayanan keperawatan yang mampu bersaing secara nasional dan global. D. Keterampilan Khusus KK KK1. Mampu mengelola asuhan keperawatan yang komprehensif dan berkesinambungan yang menjamin keselamatan klien patient safety berdasarkan hasil penelitian sesuai standar asuhan keperawatan di seluruh area keperawatan khususnya pada penyakit tropis yang umum terjadi di daerah maritim sesuai dengan kewenangannya; KK2. Mampu melakukan komunikasi terapeutik dengan klien dan memberikan informasi yang akurat kepada klien dan/atau keluarga /pendamping/penasehat untuk mendapatkan persetujuan keperawatan yang menjadi tanggung jawabnya; KK3. Mampu mengelola sistem pelayanan keperawatan dalam satu unit ruang rawat dalam lingkup tanggungjawabnya melalui kerjasama dengan sesama perawat, profesional lain serta kelompok masyarakat untuk mengurangi angka kesakitan, meningkatkan gaya hidup dan lingkungan yang sehat. KK4. Mampu meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan dan kesehatan dengan menerapkan keterampilan meneliti dan mengintegrasikan teori ke dalam praktek keperawatan. Persyaratan Pendaftaran Ada tiga opsi untuk masuk ke program ini Seleksi Nasional Masuk Universitas Negeri SNMPTN, Seleksi Masuk Bersama Universitas Negeri SBMPTN, dan Seleksi Masuk Lokal JNS Persyaratan masuk umum untuk ketiga jenis penerimaan ini adalah pelamar telah berhasil menyelesaikan pendidikan menengah mereka Sekolah Menengah Atas yang ditunjukkan dengan ijazah kelulusan dari Sekolah Menengah Atas. Persyaratan masuk khusus untuk setiap opsi pendaftaran 1. Seleksi Nasional Masuk Universitas Negeri SNMPTN SNMPTN dilakukan berdasarkan penelusuran prestasi akademik dengan menggunakan laporan dari semester pertama hingga kelima selama 3 tahun SMA dan portofolio akademik. b. Sekolah yang siswanya melamar SNMPTN harus memiliki Nomor Pokok Sekolah Nasional NPSN dan prestasi akademik siswa terdaftar Pangkalan Data Sekolah dan Siswa PDSS / Database Sekolah dan Siswa. c. Pelamar memiliki Nomor Identitas Mahasiswa Nasional, memiliki kinerja akademik yang unggul, dan didokumentasikan dalam Pangkalan Data Sekolah dan Siswa PDSS / Database Sekolah dan Siswa. 2. Seleksi Masuk Bersama Perguruan Tinggi Negeri SBMPTN a. Siswa lulusan dari Sekolah Menengah Atas yang telah lulus maksimal tiga tahun terakhir dan telah memiliki ijazah kelulusan. b. Siswa SMA yang baru saja dinyatakan lulus dan belum memeperoleh ijazah, diperkenankan menggunakan Surat Keterangan Lulus SKL yang berisi identitas mahasiswa, foto terbaru lulusan, and stempel asli sekolah asal. 3. jalur Masuk Tingkat Universitas tiga jenis a. Jalur Non-Subsidi sebagai peserta SBMPTN di tahun berjalan. ii. Mereka yang telah lulus SBMPTN pada tahun tersebut tidak diizinkan mendaftar. iii. Harus terdaftar di salah satu program studi Universitas Hasanuddin melalui SBMPTN pada tahun tersebut. b. Jalur Prestasi Olahraga, Seni dan Sains Harus memiliki prestasi di turnamen / level nasional dalam olahraga, seni, dan / atau sains. c. Jalur kerjasama untuk transfer kurikulum Telah menyelesaikan program Dploma 3 tahun dalam bidang keperawatan Bekerja sebagai perawat Mendapatkan beasiswa dari pemerintah atau lembaga tempat kerja mereka yang memiliki perjanjian kerja sama dengan Universitas Hasanuddin. Penerimaan Siswa Tahunan 100 mahasiswa per tahun Struktur dan Konten Program Program ini terdiri dari 180 SKS, di mana pelaksanaannya dibagi menjadi 2 fase; Sarjana Keperawatan dan program perawat profesional Ners Program Sarjana Keperawatan diselesaikan dalam 8 delapan semester selama 4 empat tahun yang terdiri dari 46 mata kuliah dengan 144 SKS. Studi tahun pertama memberikan keterampilan dasar dan pengetahuan tentang teori dan praktik keperawatan dasar. Tahun ke-2 dan ke-3 program studi menawarkan pentingnya teori dan praktik keperawatan. Tahun ke-4 studi terutama memberikan praktik klinis yang komprehensif di laboratorium, pelayanan pada keluarga dan komunitas, dan penerapan keterampilan meneliti. Program perawat profesional Ners diselesaikan dalam 2 dua semester selama setahun yang terdiri dari 13 mata kuliah dengan 36 SKS. Selama tahun ke-5, mahasiswa akan melakukan praktek keperawatan secara komprehensif, baik di rumah sakit maupun puskesmas. Strategi Pengajaran, Pembelajaran, dan Metode Penilaian Sepanjang tahun pertama hingga tahun ke-4 studi, mahasiswa akan memiliki pengalaman belajar yang bervariasi, mulai dari model pembelajaran kelas, praktek laboratorium, dan early eksposure baik di rumah sakit/puskesmas maupun di komunitas. Sementara pada fase praktek pprofesi di tahun ke-5, digunakan metode preseptorship atau pendampingan oleh instruktur klinik ataupun supervisor institusi Berbagai metode pembelajaran aktif Active Lerning digunakan untuk mengakomodasi kebutuhan pembelajaran yang berbeda, dan tidak ada mata kuliah yang hanya mengandalkan satu metode pengajaran saja. Beberapa contoh metode pembelajaran yang digunakan antara lain seminar, studi kasus, bermain peran, diskusi kelompok kecil, think-pair-share, gallery walk, jigsaw, pembelajaran langsung, investigasi kelompok, lokakarya, ceramah, pembelajaran berbasis proyek, demonstrasi, diskusi refleksi kasus, pembelajaran berbasis masalah, latihan keterampilan klinis, dan praktek lapangan. Pembelajaran dinilai dengan presentasi lisan, partisipasi dalam kelas, laporan karya tulis ilmiah dalam berbagai jenis, portofolio, esai, tes lisan, observasi, pemeriksaan klinis terstruktur objektif OSCE, kinerja tugas, ujian MCQ, tes komprehensif, pengamatan langsung keterampilan prosedural DOPS, laporan mahasiswa, peer review, pengamatan kelompok dan proses individu pada penugasan berbasis proyek. Periode studi standar dan poin kredit yang diperoleh 10 Semester 8 semester untuk BN & 2 semester untuk PN 180 SKS sama dengan ECTS Tipe Model Penuh Full time Tanggal mulai program dalam tahun akademik dan pertama kali program ditawarkan Tanggal mulai dalam tahun akademik Agustus Minggu Ketiga setiap tahun. Program ini dibuka sejak tahun 1999 Aturan Tambahan Peraturan Akademik • Pada kegiatan early exposure, siswa tidak diizinkan untuk melakukan intervensi keperawatan berisiko tinggi seperti prosedur invasif. • Untuk dapat memprogram mata kuliah KKN Kuliah Kerja Nyata, smahasiswa harus telah menyelesaikan setidaknya 110 SKS. • Untuk dapat memprogram skripsi sarjana, siswa harus telah melusi semua mata kulian lainnya. Peraturan Praktek Profesi Ners • Mahasiswa harus memprogramkan Praktek Keperawatan Dasar sebelum memprogramkan gerbong praktek keperawatan lanjut lainnya. • Untuk dapat memprogramkan mata kuliah Peminatan Keperawatan, mahasiswa harus telah melulusi semua gerbong praktek keperawatan lainnya. Aturan Drop-Out Aturan drop-out didasarkan pada Surat Keputusan oleh Rektor Universitas Hasanuddin nomor 1870 / H04 / 2009. Siswa dinyatakan drop-out apabila • Mengundurkan diri sendiri. • Alasan akademis • Mahasiswa yang pada akhir semester keempat tidak mencapai IPK = dihitung dari setidaknya 48 kredit yang telah dicapai, • Belum menyelesaikan studi pada akhir semester ke-14. Pelanggaran etika dan aturan hukum berdasarkan Peraturan Senat Akademik Universitas Hasanuddin Nomor 46919 / / / 2016 tentang Pelanggaran Etis Mahasiswa. Persyaratan Khusus Siswa tidak menderita buta warna dan / atau cacat yang diidentifikasi selama pemeriksaan medis pada tahap registrasi ulang. Profil Lulusan • Komunikator • Pendidik Kesehatan • Penyedia layanan kesehatan • Manajer dan Pemimpin • Peneliti Kesempatan kerja 97,6% alumni bekerja dengan keahlian mereka dengan masa tunggu kerja rata-rata 2 bulan. Fasilitas Belajar Mengajar 1. Fasilitas ruang kelas 2. Fasilitas Laboratorium Keterampilan Keperawatan 3. Penyediaan TI / akses internet gratis dan fasilitas komputer 4. Perpustakaan, perpustakaan elektronik Dan jurnal elektronik dan Ruang Baca 5. Fasilitas e-learning Learning Management System 6. Pusat olahraga universitas 7. Serikat Mahasiswa dan Klub 8. Rumah Sakit Pendidikan Universitas Hasanuddin & Rumah sakit Mitra 9. Puskesmas Mitra Staf Akademik Anggota Fakultas Secara total, ada 31 staf akademik • 3 Associate Professor • 28 Asisten Profesor Alumni perguruan luar negeri dan lulusan PTN top dalam negeri Tanggal di mana spesifikasi program direvisi April 2021 Perspektif kerja Perspektif kerja untuk perawat di Indonesia cukup menjanjikan karena ada banyak kesempatan kerja di bidang keperawatan bagi mereka. Program + Ners di UH adalah program tertua dan terbaik di Indonesia Timur dan oleh karena itu, menjadi tujuan studi untuk perawat potensial di wilayah tersebut. Meskipun ada banyak lulusan keperawatan dari institusi lain, lulusan kami masih unggul dimintai oleh penyedia layanan kesehatan. Sebagian besar dari mereka bekerja di berbagai fasilitas layanan kesehatan, sebagai praktisi perawat dan manajer perawat di rumah sakit umum dan swasta, Dinas Kesehatan, Pusat kesehatan masyarakat Puskesmas, dan layanan perawatan kesehatan lainnya. Selain itu, mereka juga dapat bekerja sebagai manajer di Lembaga Asuransi Kesehatan BPJS dan manajer program di Departemen Kesehatan. Peluang kerja lain untuk lulusan kami bekerja sebagai Pengajar di sekolah keperawatan umum atau swasta. Selain bekerja di Indonesia, lulusan kami juga tersebar di beberapa negara seperti di Amerika Serikat, Jepang, Belanda, Australia, dan Kerajaan Arab Saudi. Permintaan pekerjaan untuk lulusan keperawatan didikan Kami sangat tinggi dan diproyeksikan akan semakin meningkat dalam 10 tahun kedepan. 0OfuGk.